Made Teguh Wrong Ways [Ep. 6]

  • 2
Sepertinya identitas galau sudah mulai lekat dengan sosok Wahyuda di Rumah Janda. Bagai seekor tikus yang terjebak oleh lem tikus, yang kau pasang di dalam lemari pakaianmu. Iya, pakaianmu busuk-busuk semua, sampai-sampai tikus merasa home-sweet-home di antara tumpukan pakaianmu. Berbeda dengan kami di Rumah Janda. Tubuh kami selalu dikemas oleh pakaian yang trendy, masa kini, to collection, dari dulu, hingga sekarang, sampai nanti.

Iya, ngalur ngidul banget. Maaf, lagi promosi. 
Ada apa dengan Wahyuda kali ini? Lihat saja sendiri.



Kami menyediakan voucher gratis pemeriksaan ke dokter THT bagi kalian yang mempunyai keluhan setelah mendengar Made Teguh berdendang. Silahkan hubungi bapak RT masing-masing.

Emplegan dan Godogan [Ep. 6]

  • 1
Selamat hari Rabu !!
Emplegan dan Godogan kembali datang untuk bercerita di social media. Siang ini Godogan baru saja mendapatkan sebuah paket kiriman yang.. hhmm.. sangat menarik dari Bundanya. Sebuah paket yang sudah lama dinanti oleh Godogan sejak ia tinggal jauh dari ibunya.

Kami tidak tahu kenapa paketnya sangat lama di perjalanan. Mungkin saja Ibu si Godogan ngirimnya pake agen pos yang warna orange-orange gitu. Eh, maaf. No offense.



Nah, sekarang kalian sudah tahu 'kan bagaimana cara berterima kasih pada orang lain.
Jangan malu-malu lagi ya !

Merangkul Resah

Kami mengerti beberapa dari kalian ingin muntah ketika membaca judul post dari Rumah Janda kali ini. Kami persilahkan untuk muntah dulu. Muntahnya jangan di depan pasangan kamu. Kasian.. niatnya mau gejol malahan jadi illfeel

Well..
Kali ini Rumah Janda ingin memberikan apresiasi setingginya untuk sebuah seni yang bernama musik.
Kenapa? Sederhana.
Karena musik adalah bahasa semua orang. Dan tidak ada satu orang pun yang mampu melewati hari tanpa musik. 

So here it is..



Dengerin petikkan gitarnya. Dengerin narasinya. Kalau telinga tiba-tiba keluar darah, di luar tanggung jawab kami.

Learning Bali Bersama Jik Budi [Ep. 16]

  • 1
Di suatu siang yang tenang, dimana hanya ada terik matahari dan suara kendaraan di kejauhan yang menemani Jik Budi di rumah. Kembali lagi, pertikaian antara Jik Budi dan Komang Clarkson terjadi. Sayangnya, tidak ada tumpah darah yang menemani pertikaian ini. Maklum saja, mereka bukanlan pria-pria berbadan besar pecinta olahraga tarung bebas.

Siapa yang memulai pertikaian? You're the judge..



Bukan. Bukan karena wajah si Clarkson atau Jik Budi seperti kambing. Asal-usul kiasan "kambing", ada disini.

Skripsiku, Skripsimu, Skripsi Kita

Menuju tahun terakhir sebagai mahasiswa atau mahasiswi. Ini adalah masa-masa dimana bagi mereka yang memilih untuk menjadi anak kuliah setelah mengecap masa putih abu merindukan hari-hari di tahun pertama menjadi seorang collegian. Hari-hari dimana semua hal masih sangat hijau. Hari-hari dimana menjadi anak kuliahan meningkatkan level kegaulan diri sendiri. Hari-hari dimana beban mental masih seringan kapas putih pembersih muka. 

Well..

Anak kuliahan tingkat akhir.. Tugasnya hanya satu. Satu saja. Satu buah tugas dengan beribu juta pertaruhan di dalamnya. Pertaruhan akan hasil studi kita di semester-semester sebelumnya, dan pertaruhan kemana langkahmu ketika tugas mu itu berakhir.

Satu buah tugas, yang beribu macam godaannya. Niat hati ingin membuka Microsoft Word, tangan bergerak sendiri memilih ikon Google Chrome atau Mozilla. Bersembunyi di balik alasan mencari materi di internet, tangan justru membuka tab Youtube. Syukur-syukur kalau nontonin video musik atau band. Kalau ujung-ujungnya nontonin laki-laki dan seorang laki-laki bergumul tanpa pakaian, rusaklah sudah jadwalmu melanjutkan tugas mu itu.

Ahhh.. tingkat akhir..



Niat mahasiswa tingkat akhir itu cuma satu, menemukan senyum di akhir skripsi.
Senyum dariku, darimu, dari kita, dan dari orang tua di rumah.
Ooo, yeah !

Leser Gei [Ep. 5]

  • 1
Cerita Bayu si Leser Gei dalam menjalani hidup sebagai seorang penolong benar-benar tiada henti. Selalu ada cerita baru bagaimana Bayu dan sinar lasernya hadir memberikan kemudahan hidup bagi manusia-manusia sekitar. Leser Gei dan menolong bagaikan padanan kata yang tidak mampu dipisahkan. Terkadang muncul kecurigaan bahwa Bayu si Leser Gei adalah makhluk yang memang akan selau bersedia untuk melakukan segala sesuatu yang diminta.

Kali ini, Teguh yang memanfaatkan kekuatan Bayu.



Buat yang Hindu, sekarang tidak ada lagi alasan untuk tidak sembahyang. Ga bisa nyalain dupa, panggil Leser Gei. "Gei". Bukan "Gay".

Made Teguh Wrong Ways [Ep. 5]

  • 0
Keuangan merupakan salah satu masalah terbesar dari mahasiswa yang tinggal jauh dari orang tua. Ketika jatah uang jajan sebulan hanya cukup untuk membiayai makan, listrik, dan keripik singkong kalau beruntung. Ketika uang jajan sebulan tidak mampu membiayai kebutuhan tersier atau kebutuhan akan hiburan. Makan yang lebih mahal sedikit, nonton di bioskop, atau sekedar berkencan dengan lawan jenis jikalau memang ada yang bersedia. 

Semakin jauh dari orang tua, semakin besar juga kemaluan yang kita miliki.
Heh ! Kemaluan untuk meminta uang maksudnya. 
Dasar, muka kotor, pikiran juga kotor.

Tidak jarang berhemat pun menjadi salah satu solusi yang terbaik



Nah, denger tuh. Pengen duit banyak? Kerja. Kalo hemat terus... ujung-ujungnya pelit.
Minimal kerja di Rumah Janda deh. Bersihin setiap kamar yang ada.
Gaji? Gampanglah ya..